Puskesmas PONED
Dawarblandong, 16-12-2021. Dalam upaya penurunan AKI dan AKB, grand strategy yang ditetapkan Indonesia adalah Making Pregnancy Safer (MPS). Dalam MPS ditetapkan berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mendukung penurunan AKI dan AKB. Salah satu hal yang diupayakan adalah pengadaan Puskesmas dengan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar). Puskesmas PONED diharapkan mampu menjadi rujukan antara sebelum Rumah sakit untuk mengatasi kegawatdaruratan yang terjadi pada ibu hamil, melahirkan dan nifas. Sebagaimana telah diketahui bahwa salah satu faktor penyebab kematian ibu adalah keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit apabila ada kegawatdaruratan. Keterlambatan ini yang berkaitan dengan kondisi geografis.
UPT Puskesmas Dawarblandong yang merupakan salah satu Puskesmas PONED di Kabupaten Mojokerto, berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kecamatan Dawarblandong, salah satu diantaranya adalah meningkatkan kualitas PONED.
Sebut, pasangan Sadir dan Suwanti, Dusun Brayukulon, Desa Brayublandong, yang baru saja merasakan puasnya pelayanan PONED di Puskesmas Dawarblandong (16/12). Anak laki-laki keduanya telah lahir dengan selamat dan sehat. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan panjang 48 cm dan berat badan 3 kg ini tertidur pulas ketika diantar pulang oleh petugas UPT Puskesmas Dawarblandong.
Menurut dr. Deny Setiyawan, selaku Kepala UPT Puskesmas Dawarblandong, PONED adalah program dimana Puskesmas rawat inap yang mampu menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi tingkat dasar dalam 24 jam.
“Peningkatan Pelayanan PONED ini memang sesuai anjuran dari Kabupaten agar seluruh Puskesmas se-Kabupaten Mojokerto mereplikasi Inovasi PERMEN SIMELA dari UPT Puskesmas Bangsal, Kabupaten Mojokerto”, tambah dokter yang pernah bertugas di UPT Puskesmas Kutorejo dan UPT Puskesmas Bangsal yang sekaligus pendamping akreditasi ini. (sam)