Kunjungan Rumah ODGJ
Dawarblandong Chanel. 25-01-2022. Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial. Sehingga individu tersebut dapat menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. (dikutip dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, kondisi kejiwaan seseorang dibagi menjadi dua yakni Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Seperti halnya Pasutri di Desa Temuireng, Dawarblandong ini, Samin (69) dan Satiyem (57) resah terhadap anaknya Albi (19) karena dua tahun terakhir ini anaknya enggan keluar dari kamarnya. Melihat kondisi anaknya yang semakin hari semakin memperihatinkan, Pasutri tersebut melaporkan hal ikhwal anaknya kepada Kepala Desa Temuireng, Drs. Badjuri MM.
Melalui koordinasi dengan Perawat Desa Temuireng, Wiwik Martini Yuliati, A.Md. Kep dan Bidan Desa Temuireng Minuk Iswatiningsih, A.Md. Keb, akhirnya kasus tersebut sampailah pada UPT Puskesmas Dawarblandong.
Dari laporan petugas desa, dr. Brama Syukri Perkasa bersama dengan Duo PJ Kesehatan Jiwa UPT Puskesmas Dawarblandong, Akhmad Bayu Susanto, S.Kep.Ners dan Yeyen Kusmo Widiantoro, A.Md. Kep serta dokter internship, dr. Igusti Hanif R dan dr. Eti Kristi bergerak menuju kediaman Albi, di Desa Temuireng (24/1). Tujuan dari kunjungan rumah ini merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi pasien agar mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk proses lebih lanjut.
Menurut Samin, ayah Albi, Sejak usia 9 tahun, Albi putus sekolah karena sering dibuli oleh teman-temannya di sekolah. Semenjak itu Albi sering bertingkah tidak seperti orang pada umumnya,
Menurut dr. Brama Syukri Perkasa, beliau cukup menyadari, betapa beratnya mengajak masyarakat untuk peduli dengan kondisi ODGJ, terlebih lagi, bagi keluarga pasien ODGJ itu sendiri. Sebab, selama ini tidak sedikit warga yang cenderung malu bahkan menutup-nutupi anggota keluarganya yang tergolong ODGJ. Padahal ODGJ perlu pendamping keluarga..
“Seandainya desa peduli dengan ODGJ, desa bisa merencanakan angaran untuk penderita ODGJ di desanya masing-masing. Karena dukungan perangkat desa akan sangat membantu sekali,” tambah dr. Brama Syukri Perkasa (sam)