Kaji Banding
Dawarblandong, Channel. 20-03-2023. Dalam rangka peningkatan kualitas kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat, maka Puskesmas dituntut untuk tetap menjaga peningkatan mutu dan kinerja dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu Puskesmas yaitu dengan melakukan kaji banjing. Kaji banding dilakukan dengan harapan sebagai upaya berbenah menuju peningkatan pelayanan kesehatan. Dalam akreditasi Puskesmas, kegiatan kaji banding diperlukan sebagai kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Administrasi Manajemen (Admen), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Puskesmas dan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan kinerja masing-masing Puskesmas. Begitupun yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas Pungging dan UPTD Puskesmas Dawarblandong. Pada hari ini (20/03/2023), kedua Puskesmas tersebut mengadakan kaji banding. Tidak kurang dari 20 orang peserta kaji banding dari UPTD Puskesmas Pungging dan 15 orang dari UPTD Puskesmas Dawarblandong yang mengikuti acara tersebut. Kaji banding yang bertempat di UPTD Puskesmas Dawarblandong ini dibuka oleh dr. Deny Setiyawan, Kepala UPTD Puskesmas Dawarblandong dan dilanjutkan oleh dr. Heny Najawanti, Kepala UPTD Puskesmas Pungging.
Menurut dr. Heny Najawanti, Kepala UPTD Puskesmas Pungging, menyampaikan, bahwa kedatangannya bersama rombongan ke UPTD Puskesmas Dawarblandong, bukan tanpa alasan. Beberapa alasan diantaranya adalah karena pencapaian PTM di Dawar cukup tinggi selain PKP Dawar yang mendapat penghargaan.
Menanggapi hal tersebut, dr. Deny Setiyawan, Kepala UPTD Puskesmas Dawarblandong, cukup merendah, bahwa Puskesmas Dawarblandong masih perlu berproses lagi. Sistem di Puskesmas Dawarblandong masih butuh perbaikan-perbaikan.
Diakhir sesi, kedua Puskesmas melakukan foto bersama dan pemberian cendera mata.
“Alhamdulillah, acara kaji banding sudah sesuai seperti yang diharapkan. Kedua Puskesmas, yaitu Dawar dan Pungging sama-sama belajar dengan membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pungging belajar dari Dawar dan begitu sebaliknya, Dawar belajar dari Pungging. Mudah-mudahan setelah ini, peningkatan kinerja dan pelayanan di kedua Puskesmas akan semakin berprogres secara signifikan,” tambah dr. Deny Setiyawan. (sam)